Friday, May 11, 2007

Is She The One?

Is she the one? Apakah dia cinta sejatiku? Apakah dia yang akan jadi pasangan hidupku? Sebuah pertanyaan yang simple tetapi sebenarnya terkandung kompleksitas yang sangat tinggi.

Banyak orang yang melontarkan pertanyaan ini dengan berbagai alasan. Seolah-olah yang ada saat ini bukan pilihan terbaik. Yang lebih mengecewakan, pertanyaan ini muncul ketika seseorang akan menapaki hubungan yang lebih jauh dengan pasangannya. Padahal dengan pilihan yang ada saat ini, yang kita perlu lakukan hanyalah "say yes".

Harus kita akui memang menentukan sebuah pilihan tidaklah semudah "say yes", terutama yang menyangkut topik tulisan ini. Karena bersamanya, kita akan merajut benang cinta, membangun keluarga, dan sampai pada akhirnya menghabiskan sisa hidup kita.

Begitu sulitnya kita menjawab pertanyaan ini hingga banyak diantara kita, termasuk saya sendiri, telah menetapkan beberapa kriteria sebelumnya sebagai landasan jawaban. Kriteria itu bisa mencakup fisik, intelektualitas, hubungan personal & komunikasi, dan tentunya kepuasan batin terhadap pasangan.

Memang tidaklah berdosa jika kita menetapkan beberapa kriteria tersebut. Tapi sudahkah kita berfikir dan sadari apakah kita termasuk dalam kriteria pasangan kita? Hanya anda yang tahu jawabannya.

Pada tulisan ini, saya ingin menggarisbawahi bahwa kriteria kadang tidak bisa dijadikan landasan jawaban. Berdasarkan interaksi dengan teman-teman, orang sekitarnya, dan juga komunitas di internet, beberapa diantara mereka mengatakan bahwa untuk menentukan pilihan tidak memerlukan kriteria. Ada juga yang mengatakan bahwa kita sebenarnya sudah bisa mengetahui siapa pasangan sejati kita saat pertama kali bertemu. "Pokoknya ada sesuatu ketika bertemu", mereka katakan. Sesuatu? Apakah sesuatu itu? Mereka juga belum bisa memberikan jawaban yang logis atas sesuatu yang disebut "sesuatu" ini.

Jika semua itu tidak bisa dijadikan jawaban, lalu apakah jawaban yang sebenarnya yang kita cari? Mungkin sulit bagi kita untuk menemukan jawabannya. Tapi apakah kita bisa mengetahui penyebab munculnya pertanyaan ini?

Mungkinkah pertanyaan ini merupakan luapan rasa egois kita? Ataukah kita merasa bisa mendapatkan seseorang yang lebih dibanding yang ada saat ini? Ataukah faktor masa lalu? Sekali lagi hanya anda yang mengetahui jawabannya.

Beberapa kalimat yang bisa saya sampaikan sebagai akhir tulisan ini.
What are you looking for? She is in front of you. What are waiting for?

Thursday, May 10, 2007

Welcome Back, Jet

Setelah berbulan-bulan ga nulis di blog ini, akhirnya mood gue muncul lagi untuk nulis. Sebenarnya dari dulu banyak yang pengen gue tulis, cuman masalahnya "si mood" ga dateng-dateng. Ya.... akhirnya ke pending mulu.

Terinspirasi oleh tulisan seseorang, gue jadi semangat buat nulis lagi. Walaupun sebenarnya saat ini gue ga punya sesuatu untuk ditulis.

Beberapa hari ini gue merasa hepi banget tapi ga tau ya kenapa gue bisa hepi. Gue sendiri aja bingung. Apakah karena baru dapet kenaikan gaji. Hehehe...... Yah lumayan lah kehidupan gue sekarang udah bisa disebut layak. Maklum lah semenjak pindah ke tempat kerja sekarang penghasilan gue turun dibanding dengan di tempat yang lama.

Lha...kok malah ngomongin penghasilan ya. Topik ini terlalu sensitif. Apalagi bagi gue yang gajinya kecil :P.

Well, kayaknya segitu aja deh. Mudah2an posting kali ini bisa memicu gue untuk nulis tulisan2 selanjutnya.

Ok deh segini dulu, jangan lewatkan edisi-edisi berikutnya. Yang pasti bakal lebih seru. (narcis dikit, bolehkan???)